Petilasan Pandan Payung

pandanpayung[1].jpgPetilasan Pandan Payung merupakan satu kompleks petilasan yang terdiri atas satu bangunan utama dan beberapa bangunan lain. Bangunan utama berupa rumah dengan dinding tembok dan lantai pasir. Atap bangunan ini terbuat dari anyaman daun tebu kering yang disebut rapak. Bangunan menghadap ke selatan (arah pantai). Bangunan memiliki dua pintu pada sisi barat dan timur. Pada sisi barat bangunan yang digunakan untuk tempat peristirahatan para peziarah atau pengunjung ini terdapat beberapa benda antara lain arca dan dua buah batu berbentuk menyerupai umpak. Keberadaan Petilasan Pandan Payung sebenarnya tidak bisa dipisahkan dengan keberadaan Petilasan Pandan Simo yang berada di sebelah barat daya pintu masuk kawasan Pantai Pandan Simo. Menurut cerita setempat Pandan Payung lebih dulu digunakan sebagai tempat semedi atau bertapa Sultan Hamengku Buwana VII. Entah pada malam ke berapa beliau melihat seberkas sinar di langit. Seberkas sinar itu disebutnya sebagai tanda wahyu keraton Mataram. Oleh karenanya, Sultan Hamengku Buwana VII kemudian mengikuti arah sinar tersebut.
Nama Pandan Payung sendiri diambilkan berdasarkan fenomena yang pernah terjadi di tempat ini. Zaman dulu di tempat ini pernah tumbuh pohon pandan yang sangat tinggi dan lebat sehingga orang dapat bernaung di bawahnya. Orang yang demikian ini seolah-olah tengah berada di bawah naungan payung. Oleh karena itulah, maka tempat ini diberi nama Pandan Payung.

Leave a comment